Desa Wisata Tegalmulyo

Desa Wisata Tegalmulyo

Tari Tradisional Ala Sanggar Tari Slogo Denowo

Selain menawarkan panorama alam yang memukau, Desa Tegalmulyo juga memiliki kekayaan budaya tak benda yang layak untuk diapresiasi: seni tari tradisional yang dikembangkan melalui Sanggar Tari Slogo Denowo. Sanggar ini berdiri sejak tahun 2004, didirikan oleh sebelas orang pelopor seni di desa. Nama “Slogo Denowo” sendiri berasal dari kata slogo yang berarti gerakan, dan denowo yang berarti raksasa, sebuah simbol kekuatan gerak dalam menyampaikan pesan budaya. Sanggar Tari Slogo Denowo memiliki berbagai repertoar tarian tradisional, namun yang paling menonjol adalah Kukiloyakso dan Rewondoyakso. Kedua tarian ini diciptakan dengan latar belakang edukatif, khususnya untuk menyampaikan pesan kesiapsiagaan terhadap bencana erupsi Gunung Merapi. Kukiloyakso menggambarkan elang jawa yang turun dari gunung sebagai pertanda awal erupsi, sedangkan Rewondoyakso menampilkan perilaku hewan-hewan lain seperti monyet dan babi hutan yang juga turut turun sebagai isyarat alam.

Tarian-tarian ini lahir dari keprihatinan terhadap kurangnya perhatian masyarakat terhadap sosialisasi tanggap bencana yang dilakukan secara formal. Melalui pertunjukan seni, pesan mitigasi disampaikan dengan cara yang lebih menarik dan mudah diterima oleh warga. Setiap pementasan tarian berdurasi sekitar 27 menit dan diiringi oleh musik gamelan Jawa yang telah diaransemen sesuai tema dan makna tari. Perbedaan antara keduanya juga dapat dilihat dari properti dan gerakan yang menyesuaikan karakter hewan yang digambarkan.

Sanggar Tari Slogo Denowo tidak hanya aktif tampil di berbagai kegiatan desa, tetapi juga rutin mementaskan tariannya pada momen peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia. Selain itu, sanggar ini terbuka untuk pertunjukan di berbagai acara sesuai permintaan. Berkat dedikasi dan kualitasnya, sanggar ini telah dipercaya oleh Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Klaten sebagai representasi budaya lokal. Bahkan, Sanggar Slogo Denowo pernah tampil mewakili Provinsi Jawa Tengah dalam ajang seni di Bali dan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.

Share the Post: